Senin, 26 September 2011

Rutinan Malem Seloso Pon (26 Sept 2011)


Bani Oesman, kaifal haal?? Tanpa terasa kita sudah memasuki akhir bulan Syawal 1432 H, berarti hampir satu bulan juga kita tidak dipertemukan dalam agenda silaturrahmi Bani Oesman.

Masih dalam suasana penuh semangat dan suka cita ber-silaturrahmi, setiap bulan nya kita punya agenda loh.. mungkin sebagian besar Bani Oesman sudah mengetahui agenda tersebut. Ya.. kita punya agenda bernama "RUTINAN MALEM SELOSO PON". Sesuai dengan namanya, Rutinan Malem Seloso Pon rutin dilaksanakan setiap bulan yakni setiap Malem Seloso Pon.
Tujuan diadakannya kegiatan ini, selain memperkokoh tali silaturrahmi dzurriyyah mBah H. M. Oesman, juga kirim doa kepada leluhur, membahas beberapa usulan atau permasalahan yang perlu dibahas bersama, dan penyampaian beberapa informasi untuk kemajuan silaturrahmi Bani Oesman.

Acara Rutinan Malem Seloso Pon yang teraktual, baru selesai dilaksanakan, paling gress dan masih hangat, bertempat di kediaman Bapak H. Faris Hamam Idrisa, Pondok Pesantren Al Amin Ngasinan. Dari acara yang dihadiri oleh 23 orang tersebut telah disepakati bahwa :

1. Setiap hari Jumat Legi, kita punya agenda baru, yakni ziarah makam leluhur yang dilaksanakan setiap ba'da sholat Jumu'ah. Bagi dzurriyah yang berdomisili jauh dari lokasi, maka ada baiknya jika sholat Jumu'ah dilaksanakan di daerah lokasi, agar bisa berangkat bersama-sama. Agenda ini InsyaAllah akan dimulai  Jumat Legi besok, tanggal 30 September 2011 di makam mBah H. Oesman.

2. Agenda Rutinan Malem Seloso Pon selanjutnya bertempat di keluarga Bani H. Rais, adapun tempatnya akan ada informasi menyusul.

3. Bagi koordinator bani, dimohon memberikan informasi serta mengkoordinir anggotanya terkait agenda-agenda Bani Oesman.

2 komentar:

  1. kalo bisa pada buku silsilah tidak hanya biografi mbah h utsman saja yang ditulis, tp juga dilengkapi dengan biografi putra putri beliau..supaya lebih lengkap informasi mengenai bagaimana mbah h utsman mengasuh putra putrinya

    BalasHapus
  2. bener juga tu mas Wong, cek arek2 nom iku ngerti cerito jaman bien. Perjuangan ne si Mbah2.

    tapi sayang, nara sumber 1st dan 2nd telah tiada, agak susah sepertinya mencari bahan ulasannya.

    mas Wong bersedia nggak jadi reporternya??
    sekaligus menyempurnakan ulasan??
    dan mengambil inti ulasannya??

    monggo... kan pun kathah pengalaman ipun

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...